Rabu, 16 Juni 2010

MULAI DARI DIRI SENDIRI

“Perkataanmu bisa saja diragukan, tapi kelakuanmu akan dipercaya.” Lewis Cass

Seorang ibu membawa anaknya yang masih kecil menemui Mahatma Gandhi.
Kepada Gandhi, ibu ini mengeluh, “Anak saya ini tidak mau berhenti
makan permen. Saya takut kebiasaannya itu akan merusak giginya.”
Sambil tersenyum Gandhi berkata, “ Kembalilah ke sini seminggu lagi
dan akan saya katakan apa yang perlu Ibu lakukan.”
Seminggu kemudian, si ibu kembali menemui Gandhi. Melihat wanita itu
datang, Gandhi tersenyum. Sambil membelai bahu si anak, Gandhi
berkata dengan lembut, “Nak, mulai sekarang berhentilah makan permen.
Itu akan merusak gigimu.”
Si anak pun berjanji akan menghentikan kebiasaannya dan segera
berpamitan pulang. Namun, si ibu masih penasaran dan bertanya, “Pak
Gandhi, Kalau hanya mengatakan demikian, bukankah sejak seminggu lalu
Anda bisa mengatakannya? Mengapa waktu itu Anda menyuruh saya pulang
begitu saja?”
Gandhi yang bijak tertawa kecil dan berkata, “Maafkan saya yang telah
merepotkan Ibu. Tapi sejujurnya, minggu lalu saya tidak bisa menyuruh
anak Ibu berhenti makan permen.”
Si Ibu bertambah penasaran, “mengapa begitu?” tanyanya
Gandhi menjawab, “Karena minggu lalu saya sendiri masih makan permen.”

Kisah di atas itulah yang disebut INTEGRITAS. Tidak ada gunanya
menyuruh orang berhenti melakukan sesuatu, sementara Anda masih
melakukan hal tersebut.

Suatu ketika angin dan matahari terlibat dalam perdebatan sengti.
Masing-masing menyatakan diri lebih kuat daripada yang lain. Jauh di
bawah sana mereka melihat seorang pria sedang mengenakan jaket tebal.
“Mari kita lihat siapa yang bisa lebih cepat melucuti jaket orang
itu,” kata angin. Matahari setuju dan membiarkan angin untuk
mencobanya terlebih dahulu. Setelah mengumpulkan semua tenaganya
angin menerpa pria itu dengan tiupan yang keras sekali sehingga jaket
pria itu berkibar-kibar. Tetapi semakin kuat angin meniup, pria itu
semakin kuat memegangi jaketnya.
Ketika tiba gilirannya, matahari menyinari pria itu. Perlahan-lahan
pria itu mulai merasa kepanasan, dan dia mulai membuka kancing
jaketnya. Semakin panas matahari memancarkan cahayanya, semakin pria
itu merasa tidak nyaman, sampai akhirnya dia membuka jaket.

MANAJER itu ibarat ANGIN, sedangkan PEMIMPIN adalah MATAHARI. Pemimpin
tidak menggunakan KEKUATAN tetapi dia menggunakan PENGARUH. SURI
TELADAN memberikan PENGARUH terbesar terhadap orang lain.

Jika Anda ingin mengubah peringkat Anda dari seorang manajer menjadi
pemimpin, tahap awal yang paling strategis adalah mengubah diri
sendiri.

Alkisah, seorang sufi berusia lanjut mengatakan, “Ketika aku masih
muda, aku adalah seorang revolusioner dan selalu berdoa, ‘Tuhan beri
aku kekuatan untuk mengubah dunia.’
“Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupkuu
seudah lewat tanpa mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku
menjadi, ‘Tuhan beri aku rahmat untuk mengubah semua yang berhubungan
denganku: keluarga dan teman-temanku, itu saja sudah cukup.’
“Kini ketika akus udah menjadi tua dan saat kematianku sudah dekat,
aku mulai menyadari betapa bodohnya ku. Doaku satu-satunya sekarang
adalah, ‘Tuhan, beri aku rahmat untuk mengubah diriku sendiri.’
“Jika sejak semula aku berdoa seperti ini, aku tentu tidak akan
menyia-nyiakan hidupku.”

MEMULAI DARI DIRI SENDIRI ADALAH DASAR SEBUAH PERUBAHAN BESAR.
http://mizan.com/index.php?fuseaction=buku_full&id=8199

Tidak ada komentar:

Posting Komentar